Monday, April 3, 2017

Teruntuk Justicia Salsabiela Marzuki di Harlah yang ke 6


"Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu.

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu.

Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri.

Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,

Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi.

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu.

Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu.

Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan.


Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh.


Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan.

Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan."



Anakku, sayang... Syair Kahlil Gibran ini papa kagumi jauh sebelum dirimu mewujud ke dunia ini. Syair itu papa yakini sebagai pelajaran dan kini usiamu sudah injak tahun ke enam.

Namamu sengaja disematkan Justicia karena sebagai anak pertama tugas berat menantimu; menegakkan keadilan dan berbuat adil, tidak hanya pada adik-adikmu kelak tapi juga pada siapa saja. Keadilan yang menyejukkan bagaikan mata air surga yang salah satu namanya adalah Salsabiela. Dari situlah namamu ditasbihkan.

Engkau adalah anak panah. Melesatlah! Menuju satu tujuan yakni Dzat yang jiwamu ada dalam genggamanNya.

Papa love you!

Gambiran, Maret 2017.


No comments: